UKKE FARAH DIBA /15711021
Tugas 1
"Hampir Punahnya Akasara Lampung di
Era Moderent"
TOR ( Term Of Reference)
1. Tema :
- Kebudayaan
2. Latar Belakang :
- Di era
moderen ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi justru
membuat kebudayaan lokal di Indonesia semakin lama semakin terkikis oleh
adanya perkembangan zaman, khususnya aksara lampung yang lambat laut
semakin tidak dikenali oleh masyakat lampung sendiri. Pada realitanya
masyarakat zaman sekarang justru berlomba-lomba untuk memperlajari budaya
asing yang mereka anggap lebih trendy dari pada
kebudayaan lokal mereka sendiri.Ini adalah titik dimana aksara lampung
mulai tenggelam dan hanya bisa dipelajari sebatas di bangku-bangku sekolah
saja. Seharusnya kita sebagai masyarakat lebih bisa untuk mencitai dan
melestarikan budaya lokal kita sendiri agar bisa lebih dikenal oleh orang
banyak dan bisa berkembang lebih pesat lagi dan tidak kalah saing dengan
budaya-budaya asing yang sudah masuk ke Indonesia itu sendiri.
3. Liputan :
- Sekolah-sekolah
Sd terdekat
- Kampus
Universitas Bandar Lampung
4. Narasumber:
- Ahli/Tokoh
Adat
- Guru
Bahasa Lampung
- Mahasiswa
Ubl
5. Rencana Tulisan:
- Sejarah
Aksara Lampung
Narasumber : Bpak Zairin( Tokoh/Ahli adat Lampung)
Lokasi : Jalan Pulau
Balau No.67 Kedamaian Bandar Lampung
Bila masyarakat jawa punya aksara Hanacaraka
ternyata lampung juga. Bila masyarakat Jawa punya aksara Hanacaraka, ternyata
Lampung juga punya aksara khusus untuk bahasa mereka. Bahkan, dalam sejarah
nenek moyang orang Lampung termasuk yang memahami pentingnya aksara bagi
kehidupan bermasyarakat. Aksara Lampung atau biasa disebut Had Lampung adalah
bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan.
Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup
seperti dalam Huruf Arab, dengan menggunakan tanda-tanda fathah pada baris atas
dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah
pada baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang, di mana
masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
Aksara Lampung diperkirakan masuk ke daerah Sumatera Selatan pada era
Kerajaan Sriwijaya (700-1.000 Masehi). Had Lampung dipengaruhi dua unsur, yaitu
Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan
aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara.
“Asal mula Sriwijaya, menurut pak Zairin , setelah kerajaan Tulang
Bawang yang diserang oleh Candra Gupta kalah, kan lari ke bukit Siguntang
Maha Meru di Palembang mendirikan kerajaan Sriwijaya, ini kan banyak paham.
Tapi kalau mana yang dulu, Sriwijaya apa Tulang Bawang sebenarnya duluan Tulang
Bawang. Jadi Lampung ini dibawah pengaruh kerajaan Sriwijaya, karena Sriwijaya
kan besar. Tetapi Sriwijaya kan di Palembang, nah Palembang justru tidak
mengembangkan aksara,” beber pria kelahiran Way Kanan itu.
Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan
gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung
disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan
Huruf Induk berjumlah 20 buah. Yakni:
ka–ga–nga–pa–ba–ma–ta–da–na–ca–ja–nya–ya–a –la–ra–sa–wa–ha–gha.
Maka pemberian vokal dan diftongnya menggunakan tanda-tanda serupa fathah
pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak
menggunakan tanda dammah pada baris depan, melainkan menggunakan tanda di
belakang. Tiap-tiap penanda vokal dan diftong tersebut mempunyai nama
tersendiri.
Nama masing-masing anak huruf yang terdiri dari 12 buah itu adalah
sebagai berikut: Anak huruf yang terletak di atas huruf: ulan, bicek,
tekelubang (ang), rejenjung (ar), datas (an). Anak huruf yang terletak dibawah
huruf: bitan dan tekelungau (au). Anak huruf yang terletak di belakang huruf:
tekelingai (ai), keleniah (ah), nengen (tanda huruf mati).
Aksara atau Had Lampung memiliki dua kategori aksara, yakni; aksara Lama
dan aksara Baru. Antar aksara Lampung yang sekarang masih berlaku dengan
aksara-aksara lama Lampung, terdapat dalam tulisan-tulisan piagam lama yang
terbuat dari kulit kayu atau tertulis di atas tanduk, buku bambu atau kertas
terdapat perbedaan. Contohnya adalah kitab yang terdapat di bekas Keratuan
Darah Putih bertahun 1270 H, yang ditulis dalam aksara Lampung Lama dan Arab
Melayu, dengan memakan bahasa jawa Banten.
Sementara aksara Lampung yang baru adalah aksara yang sekarang masih
dipakai di kalangan anggota masyarakat Lampung di daerah pedalam, di
kampung-kampung, dan terutama di kalangan orang tua. Aksara lampung telah
mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya Had Lampung kuno jauh lebih
kompleks, sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal
sekarang. Sebagai respon positif dari masyarakat dan pemerintahan Lampung,
aksara masyarakat pedalaman ini dibakukan dan diajarkan pada anak-anak di
sekolah. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil
dari penyempurnaan tersebut.
Lampiran :
![]() |
Nadya seorang pelajar SDN 2 Kedamaian yang sedang mencoba
menjawab pertanyaan aksara lampung yang ditugaskan oleh gurunya
,selasa ( 3/10)
|
- Melestarikan Aksara Lampung di Era Moderen
Narasumber
:Mahasiswa Universitas Bandar Lampung
( Riko Pambudi)
Lokasi
: Kampus Universitas Bandar Lampung
Di era yang semakin berkembang ini, dunia
seakan menawarkan kehidupan yang serba canggih, penggunaan alat-alat modern
sudah menembus ke pelosok-pelosok desa. Seiring dengan perkembangan zaman,
masyarakat Lampung seakan terlena akan kehidupan mewah itu. Walaupun sangat
berpengaruh positif dari sisi ekonomi, politik dan kemudahan berinteraksi.
Contoh kecilnya adalah, ada seorang mahasiswa yang terpaksa kuliah di luar
negeri karena tuntutan pendidikan, flasshback ke jaman dahulu, dimana
orang-orang menggunakan telegram untuk berkomunikasi atau saling
tukar informasi, tapi sekarang, di abad ke 21 ini mereka seakan dimanjakan oleh
produk akal manusia, yang disebut sebagai teknologi. Globalisasi disamping
membawa pengaruh positif, juga memberikan dampak negatif terhadap penggunaan
bahasa Lampung.
Di era globalisasi seperti saat ini, peran
orang tua dalam menjaga eksistensi bahasa Lampung sangat miris, kebanyak para
orang tua menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya,
orang tua dan pemerintahlah yang harus menjadi agen pemberdaya dan pengamat
bahasa. Bukan malah para pengamat bahasa yang mengatas namakan organisasi atau
lembaga diluar pemerintahan. Dari puluhan ribu kosa kata bahasa Lampung,
hanya sedikit yang memasyarakat di semua lapisan masyarakat, seperti”Tabik
pun itu yang sering diucapkan dan hanya itu yang anak-anak muda jaman sekarang
ketahui.
Menurut hasil wawancara saya dengan
salah seorang pemuda Lampung asal way kanan dia mengatakan bahwa, “ Seharusnya
kita bisa memulai berkomunikasi dalam bahasa lampung walaupun dalam hal-hal
kecil karena jika kita sudah mulai terbiasa menggunakan bahasa lampung untuk
melakukan komunikasi otomatis kita akan terbiasa dan mulai biasa menggunakan
bahasa lampung dalam kehidupan sehari-hari” ujar Riko. Selain itu juga
seharusnya dapat timbul akan kesadaran untuk memelihara dan menjaga bahasa
lokal kita sendiri yaitu bahasa Lampung agar tidak punah dengan seiring
perkembangan zaman.
Lampiran:
Aksra Lontar yang terletak di Meseum Lampung Rabu (25/10) |
Tugas
2
Poltekes
Lampung Tampilkan Inovasi “Alat Pengganti Autoclef” di Ajang CITE 2017
Poltekes
Lampung ikut berpartisipasi dalam ajang
CREATIVITY-INNOVATION-TECHNOLOGY-ENTERPRENEURSHIP 2017 (CITE) yang digelar oleh
Universitas Bandar Lampung. Dalam acara yang diselenggarakan pada tanggal 23
s.d 26 Oktober 2017 tersebut, Poltekes Lampung mengadirkan suatu inovasi yang
baru yaitu alat pengganti “Autoclef”. Yaitu merupakan alat sentralisasi membunuh kuman aptogendan pathogen bersama spora pada peralaran medis atau kedokteran dengan cara merebus, panas tinggi, stoom, atau dengan bahan kima.
Mahasiswa dari Poltekes lampung membuat
suatu inovasi baru yaitu yang dinamakan dengan Autoclef. Dimana alat tersebut
adalah alat pengganti Autoclef yang berfungsi
untuk melakukan sterelisasi media baik untuk stereliasasi alat-alat kedokteran
maupun media. Motivasi atau tujuan poltekes lampung membuat suatu inovasi baru
yaitu pengganti autoclef karena alat tersebut merupakan alat yang memiliki
bugjet yang cukup mahal.“Harga Autoclef adalah sekitar 300 jutaan per unit
tentu sangat mahal ya ”ujar Yani salah satu mahasiswa Poltekes Lampung .
Maka
dari poltekes memiliki suatu pemikiran untuk membuat alat pengganti autoclef
tersebut. Tentu nya alat pengganti autoclef yang dibuat oleh mahasiswa dari
Poltekes Lampung memiliki bujget yang lebih murah dan terjangkau dibanding
dengan autoclef aslinya. “Jadi cara kerja pengganti dari autoclef tersebut
cukup sederhana dengan memanfaatkan vacum clener sebagai alat untuk menyedot
atau menstrelisasikan yang dihubungkan ke media listrik dan tentu nya ada wadah
yang digunakan untuk menampung media tersebut” tambah Yani . Selanjutnya wadah
penampung diisi oleh media misalnya air selanjutnya diberi aquades lalu diukur
menggunakan anoda atau katoda.
Kemudian
alat tersebut dihidupkan menggunakan proses elektrolus fungsi untuk menghambat
terjadinya karbodioksasioksida jadi tidak ada bakteri yang berkembang.
Sebernarnya inti dari alat penggati autoclef ini adalah untuk mencegah adanya
bakteri yang muncul. Biasa autoclef digunakan oleh pihak rumah sakit yang telah
melakukan operasi berat seperti operasi jantung, usus buntu dan masih banyak
lagi.
Dengan
bimbingan prof Rodiansyah membuat suatu inovasi yaitu pengganti dari autoclef
tersebut. “Saya ingin mahasiswa ikut mengkontribusi agar mahasiswanya ikut
serta dalam melakukan penelitian alat pengganti Autoclef tersebut” jelas
Rodiansyah . Hambatan dalam pembuatan pengganti dari autoclef sendiri adalah
menentukan volt yang digunakan untuk alat tersebut. “Beberapa kali sempat
mengalami kegagalan dalam menentukan volt yang pas untuk alat tersebut berapa”
ujar Seno mahasiswa Poltekes Lampung.
Pada tahun 2016 pengganti autoclef sendiri
sudah mulai diperkenalkan kepada mahasiswa tetapi dengan kondisi atau kekurangan
bakteri masih dapat terkena sekitar 15-20%. Kemungkinan alat pengganti autoclef
tersebut gagal karena alat pengganti autoclef tersebut masih dapat atau masih
bisa terkontaminasi oleh udara luar. Dan akhirnya pada tahun 2017 alat tersebut
mulai diperbaruhi lagi dari segala bidang tekanan nya ataupun tegangan nya
atapun yang lain-lain mulai disempurnakan dan kemungkinan bakteri yang masuk
adalah 0%. “Mungkin setelah kami menciptakan alat pengganti autoclef ini kami
akan lebih banyak lagi melakukan penelitian dan meciptakan alat-alat yang lebih
inovatif dan kreatif “ tambah Rodiansyah”
Lampiran :
Alat pengganti Autoclef pertama kali
diciptakan pada tahun 2016 yang masih bisa terinfeksi
bakteri,Selasa(24/10) Photographer Ukke
Farah Diba
Alat pengganti Autoclef yang sudah diperbaruhi
pada tahun 2017 dan sudah pasti tidak dapat terinfeksi bakteri 0% Selasa
(24/10) Photographer Ukke Farah Diba
Foto bersama dengan mahasiswa Poltekes Lampung yang
sudah berhasil meciptakan alat pengganti Autoclef Selasa (24/10) Photographer
Ade Alfira
Tugas 3
KPID Lampung Gelar KPID Lampung Awards
2017
Selasa Siang ( 28/11)KPID Lampung menggelar KPID Lampung Awards 2017 di gedung Mahligai Pascasarjana Universitas Bandar Lampung. Acara bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para lembaga penyiaran yang sudah memberikan informasi ataupun edukasi yang sudah sangat mendidik. Banyak insan media yang masuk nominasi dari KPID Lampung Awards ini diantaraya Radar Tv, TVRI, Tegar Tv , dan beberapa insan media lainnya yang diberitema " Penyiaran Sehat Menuju Lampung Yang Helaw" .
KPID Lampung Award dihadiri Gubernur
Lampung M Ridho Ficardo, Perwakilan KPI pusat Dewi Setiarini,
Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal, Kabid Humas Polda Kombes Sulistyaningsih,
forkopimda, perwakilan KPID nasional, pimpinan lembaga penyiaran, dan
pimpinan perguruan tinggi. Dalam sambutannya ketua KPID Lampung Bpk M.Thamrin
mengatakan “kegiatan ini merupakan apresiasi kami kepada penyiar insan media,
kami ingin memberikan penghargaan sebanyak 15 kategori baik televisi maupun
radio “ ungkap Thamrin.
Lebih lanjut ketua KPID Lampung
menyampaikan bahwa kita “diharapkan dapat memajukan media di lampung sesuai
dengan tema kita kali ini yaitu lampung hellaw “ tambah Thamrin.
Gubernur Lampung Ridho Ficardo Menghadiri
Acara KPID Lampung Awards 2017
Bandar Lampung 28 November 2017 KPID Lampung menggelar KPID Lampung Awards
2017 dihadiri gubernur Lampung Ridho Ficardo. Dalam sambutan nya Ridho Ficardo
mengatakan bahwa “Untuk Memajukan insan media yang ada diprovinsi lampung kita
harus memperhatikan kualitas, penyiaran dan informasi harus sehat dan positif”
ungkap Ridho.
Lebih lanjut gubernur lampung menyampaikan bahwa “ selamat bagi pemenang
Award KPID 2017 semoga para pemenang dapat menjadi contoh untuk kedepannya”
tambah Ridho.
Sementara dalam acara KPID Lampung Awards ini ada 15 katagori yang
diperebutkan 30 radio dan 20 televisi, tentunya persaingan yang cukup ketat.
Selain itu juga acara KPID Lampung Award yang dipandu oleh artis ibukota Aldi
Taher berjalan dengan baik dan meriah diharapkan acara KPID Lampung Awards di
tahun selanjutnya dapat lebih baik dan tentu nya dapat lebih membangun media di
Bandar Lampung.
Radar Lampung Memenangi
Katagori Bulletin Berita pada KPID Lampung Awards 2017
Radar lampung mendapat penghargaan lewat
terpilihnya sebagai katagori bulletin berita pada KPID Lampung Awards selasa 28
November 2017. Radar Lampung memenangkan katagori lewat bulletin berita radar
pagi , radar siang , radar sore , dan radar malam. Radar lampung memang
menyajikan berita yang informatif dan edukatif, selain itu juga bulletin berita
Radar Lampung memang cukup diungguli jika dibandingkan dengan bulletin berita
insan media lainnya yang ada Lampung.
Sementara itu bulletin berita Radar
Lampung juga menyajikan berita-berita yang bisa dikatakan mengikuti arus
informasi yang ada atau dengan kata lain berita yang disajikan berita-berita
terupdate yang ada di kota Bandar Lampung. Selain itu juga tidak dapat
dipungkiri bahwa terpilih nya Radar Lampung sebagai bulletin berita memang
patut diacungi jempol.
Diharapkan semoga di tahun berikutnya
insan-insan media massa di Bandar Lampung yang lainnya dapat mengikuti jejak
Radar Lampung supaya media yang ada di kota Bandar Lampung dapat lebih maju dan
tentuny dapat berkembang dan tidak kalah dengan kota-kota lainnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar