Mandok Hatta Di Kalangan Anak Muda
Di indonesia banyak sekali adat istiadat
yang dimiliki oleh setiap suku. Tradisi demi tradisi mereka lakukan disetiap
acara. Di Sumatra Utara (Medan) yakni suku batak memiliki banyak sekali ragam
adat istiadat salah satunya adalah Mandok Hata.
Mandok Hata ini dilakukan tepat pada pukul
00.00 WIB di malam tahun baru. Dalam tradisi Batak khususnya yang beragama
Kristen, berkumpul bersama keluarga pada saat malam tahun baru itu adalah hal
yang wajar. Pada saat itu kita berkumpul bersama membentuk lingkaran dan duduk
di lantai. Biasanya acara dimulai dengan doa, dilanjutkan dengan
nyanyian-nyanyian rohani yang dipimpin oleh salah satu anggota keluarga. Lalu
masuklah pada inti acara yaitu “Mandok Hata” dimulai dari orang yang dituakan
sampai anak yang paling kecil.
Banyak yang disampaikan, seperti
permintamaaf, refleksi diri, sampai resolusi. Tidak jarang acara seperti ini
jadi banjir air mata. Mandok Hata akan dilakukan terus menerus saat pergantian
tahun. Disinilah para anggota keluarga akan berkupul bersama dan memiliki
kesempatan untuk meminta maaf satu sama yang lain, namun tidak sedikit pula
dari mereka yang dapat merayakan Mandok Hata dikarenakan merantau.
Dari beberapa teman yang memiliki suku
batak mereka masih melakukan Mandok Hata pada malam tahun baru. Namun ternyata
mandok hata ini dilakukan tidak hanya pada saat malam tahun baru. Tetapi juga
pada saat ulang tahun, perpisahaan dan syukuran.
Ada beberapa muda-mudi yang mengatakan
bahwa Mandok Hata penting untuk dilakukan, adapula yang mengatakan penting,
namun tergantung pada orang-orangnya (memegang tradisi sangat erat atau tidak).
Salah satu anak Pendeta Naek Siregar mengatakan “Penting, karena waktu kita
Mandok Hata itu moment dimana kita bisa mengungkapkan apa saja yang biasanya ga
bisa kita ungkapin. Moment dimana ngomong jujur, belajar bisa kasih doa buat
orang lain kalo biasanya kita gengsi”, tutur Puput.
Tidak sedikit pula dari anak muda yang
masih ikut serta dalam Mandok Hata pada malam tahun baru. Apalagi jika orang
tua mereka memegang erat adat istiadat mereka. Akan sangat disayangkan jika
salah satu anggota dari mereka tidak dapat hadir dalam acara Mandok Hata.
Mandok Hata ini sendiri dapat dilakukan
bersama satu keluarga atau keluarga besar mulai dari opung sampai ke cucu. Pada
saat malam tahun baru bagi mereka akan sangat mengharukan karena adanya sesi
minta maaf satu persatu.
Perasaan deg-degan pada saat Mandok Hata
sangat dirasakan oleh kaum muda-mudi. Karena di situ mereka akan mengakui
kesalahan pada orang tua dan kerabat. Karena Mandok Hata ini dilakukan dengan
sungguh-sungguh muda mudi tidak kepikiran lagi untuk foto moment tersebut
karena rasa deg-degan yang mereka rasakan.
Kebersamaan yang mereka lakukan pada saat
mandok hata inilah yang sangat dinanti, karena Mandok Hata hanya dilakukan
setahun sekali. Mereka berkumpul bersama menikmati momen bersama, beribadah
bersama, makan bersama, minum bersama. Hasil dari Mandok Hata inilah yang
membuat keluarga semakin dekat dan memegang tali persaudaraan yang kuat serta
mengajarkan arti kebersamaan yang harus selalu mereka terapkan di setiap
keluarga.
Eceng Gondok Sebagai Pembalut Anti Klorin
dan Dioxin
Universita
Bandar Lampung menyelenggarakan event besar yaitu CITE (CREATIVITY INNOVATION
TECHNOLOGI ENTERPRENEURSHIP) 2017. Diselenggarakan mulai dari tanggal 23-26
Oktober 2017 di Mahligai Agung, Pasca Sarjana Universitas Bandar Lampung g.
Acara tersebut memiliki empat kegiatan yaitu diantaranya adalah:
1. Inspiring, dalam bentuk talkshow
2. Expo dan Demo, unjuk pamer, hasil karya dari kalangan peneliti, pelajar
maupun mahasiswa
3. Concurren Session, mempertemukan para peneliti dan karyanya dengan juri
yang dengan harapan dapat masuk dalam tahapan yang berbentuk komersialisasi dan
pengembangan
4. 4th ICETD, kegiatan tahunan berupa seminar internasional yang
dihadiri oleh beberapa peneliti dari berbagai negara dan puluhan Universitas Di
Indonesia
Acara ini diselenggarakan untuk pelajar,
mahasiswa maupun kalangan peneliti yang memiliki sebuah temuan atau karya yang
akan mereka tunjukan dalam acara CITE ini. Hampir seluruh kabupaten provinsi Lampung
mengikuti acara ini. Tiap SMK maupun Universitas juga mengikuti CITE yang
diadakan oleh Universitas Bandar Lampung.
Ada banyak stand yang didirikan di dalam
aula tersebut, mulai dari universitas-universitas, SMK dan para kalankgan
Peneliti. Ada penemuan penggiling singkong, penghancur sampah, beras terbuat
dari buah, pemanfaatan kulit pisang menjadi mie kwetiau, yang menarik adalah
adanya pemakaian Henna gratis yang di lakukan oleh siswi SMK Negeri 3 Bandar
Lampung dan masih banyak lagi.
Dari semua stand yang saya datangi
pemanfaatan eceng gondo menjadi pembalut ini sangat unik. Karena pembalut
adalah benda yang menjadi pelindung alat vital wanita saat PMS. Dalam artian
jika kita salah memilih pembalut akan menyebabkan iritasi dan gatal-gatal.
Namun karya anak SMA Negegeri 1 Punduh Pedada ini membuktikan bahwa eceng
gondokdapat mereka jadikan pembalut anti klorin dan dioxin.
Pemanfaatan eceng gondok sebagai pembalut
ini adalah karya ilmiah dari remaja SMA Negeri 1 Punduh Pedada. Mereka menamai
pembalut ini adalah pembalut Arindi.
Yang melatar belakangi pembuatan pembalut
dengan menggunakan eceng gondok ini adalah eceng gondok merupakan dalah satu
serat alam yang melimpah keberadaannya di Indonesia. Eceng gondok kerap kali
dianggap gulma oleh masyarakat karena dapat mengganggu lingkungan perairan.
Padahal, eceng gondok dapat di olah menjadi
produk yang lebih bermanfaat, salah satunya adalah bahan pembuatan yang aman
dan terbebas dari zat kimia. Pembalut yang beredar di pasaran dan sering digunakan
oleh wanita pada umumnya memiliki resiko yang dapat membahayakan tubuh karena
mengandung zat kimia berbahaya
Contohnya, adalah klorin yang dapat
menyebabkan iritasi, keputihan, bahkan kemandulan. Dan dioxin yang dapat memicu
kanker serviks.
Teknik
pembuatan pembalut Arindi, dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Kupas kulit pada batang eceng gondok.
2. Jemur eceng gondok.
3. Potong kecil-kecil dan cuci eceng gondok.
4. Haluskan eceng gondok.
5. Rebus eceng gondok sekitar 250 gram dengan menambahkan garam dan daun
sirih.
6. Jemur serat eceng gondok.
7. Jahit kain kasa sebagai bahan penyerap.
8. Masukan serat ke dalam kain kasa dan jahit kembali.
9. Jahit kain pembalut.
10. Masukan bahan penyerap ke dalam kain pembalut.
11. Pembalut arindi siap dikemas.
Untuk
keunggulan produk tersebut adalah:
a. Kompoisisi aman, komposisi yang digunakan alami karena tidak mengandung
zat kimia berbahaya
b. Nyaman dipakai, produk ini nyaman dipakai, tidak menyebabkan iritasi dan
gatal-gatal
c. Ramah lingkungan, produk ini turut serta dalam melestarikan lingkungan
karena memanfaatkan eceng gondok.
Komposisi
dan manfaat dari produk ini adalah
1) Eceng gondok dapat megatasi gatal-gatak dan iritasi pada kulit
2) Garam berperan sebagai penghambat munculnya bakteri
3) Daun sirih berperan sebagai anti bakteri dan membantu mencegah
terjadinya keputihan.
Megahnya Pembukaan Ajang Penghargaan KPID
Lampung Award 2017
![]() |
Perkusi disertai oleh tarian. |
Ajang penghargaan Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah Lampung Award 2017, kini diselenggarakan di Mahligai Pasca Sarjana
Universitas Bandar Lampung. Pembukaan yang sangat meriah ini disambut oleh
nyanyian perkusi dan tarian yang beragam. Kemegahan yang diberikan oleh KPID
Lampung ini tidak membuat bosan para tamu undangan. Terlihat sangat jelas pada
saat nyanyian di senandungkan banyak dari mereka yang mengikuti alunan lagu
tersebut.
Ditambah lagi dengan Host Ibukota yang
dibawakan oleh Aldi Teher. Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung M
Ridho Ficardo, Perwakilan KPI pusat Dewi Setiarini, Ketua DPRD Lampung Dedi
Afrizal, Kabid Humas Polda Kombes Sulistyaningsih, forkopimda, perwakilan KPID
nasional, pimpinan lembaga penyiaran, dan pimpinan perguruan tinggi.
Ketua KPID Lampung Tamri Suhaimi mengatakan
kegiatan tersebut merupakan apresiasi bagi lembaga penyiaran yang mengedukasi.
Sebanyak 15 kategori diperebutkan 35 radio dan 20 televisi. Pada KPID Award
ke-7 tersebut, seluruh lembaga penyiaran diharapkan menyajikan tayangan
bermutu. KPID Lampung berterima kasih kepada Gubernur Lampung yang peduli pada
penyiaran daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar