Selasa, 19 Desember 2017

ADE ALFIRA / 15711013


Tugas 1

TOR(Term of reference)


Tema   : Olahraga Karate (KKI)
Judul   : Di dalam Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat

I.                   Latar Belakang

Semakin modernnya jaman, maka semakin banyak budaya luar yang masuk ke Indonesia salah satunya yaitu olahraga Karate. Olahraga karate sendiri berasal dari negara Jepang, yang kemudian telah banyak di minati dikalangan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Karate bukan  hanya sekedar ajang kuat-kuatan ilmu/tenaga, tetapi karate mampu memberikan kita hasil yang bermanfaat jika kita mempelajari dengan sungguh-sungguh, selain untuk menjaga diri kita dari berbagai kejahatan di luar sana, karate juga mampu memberikan kita kesehatan jiwa dan rohani, karena mempelajari karate harus di bekali kesabaran.

Untuk mempelajari olahraga karate kita tidak perlu bingung mencari dan bagaimana mempelajarinya, karena di setiap daerah di Indonesia banyak perguruan karate yang tersebar, salah satunya yaitu Kushin Ryu M Karate-do Indonesia atau yang disingkat KKI.

II.                Tempat Liputan


  • Dojo karate (tempat latihan karate) Bandar Lampung
  • Sekolah yang menjadi tempat latihan di kota Lampung

III.             Narasumber


  • Pelatih Karate (KKI)
  • Anggota Karate (KKI)
  • Masyarakat sekitar
  • Orangtua Atlet
 
     A.   Sejarah Karate

Ilmu beladiri sebenarnya sudah dikenal semenjak manusia ad, hal ini dapat dilihat dari peninggalan purbakala antara lain; kapak-kapak batu, lukisan-lukisan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak dan panah.

Beladiri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Namun sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga keinginan orang untuk menekuni ilmu beladiri semakin meningkat.

Kira-kira sekitar 4.000 tahun yang lalu, setelah Sidartha Gautama pendiri Budha wafat, maka para pengikutnya mendapatkan amanat agar mengembangkan Agama Budha keseluruh dunia. Namun karena sulitnya medan yang dilalui, maka para pendeta diberikan bekal ilmu beladiri.

Misi yang kearah Barat ternyata mengembangkan ilmu Pangkration atau Wrestling di Yunani. Misi keagamaan yang berangkat ke arah Selatan mengembangkan semacam pencak silat yang kita kenal sekarang ini. Salah satu  misi yang ke Utara menjelajahi China menghasilkan kungfu (belakangan di abad XI, kungfu dibawa oleh pedagang China dan Kubilaikhan ke kerajaan Majapahit di Jawa Timur). Dari China rombongan yang ke Korea menghasilkan beladiri yang kemudian kita kenal dengan Taekwondo. Dari Korea ternyata rombongan tidak dapat meneruskan perjalanan ke Jepang, tetapi berhenti hanya sampai di kepulauan Okinawa.

Tidak berhasil masuknya rombongan ke Jepang, karena di Jepang saat itu sudah mengembangkan ilmu beladiri Jujitsu, Yudo, Kendo, dan ilmu pedang (Kenjutsu). Namun sejarah mencatat bahwa pada tahun 1600-an, kerajaan Jepang telah menguasai Okinawa. Kerajaan Jepang telah memerintah Okinawa dengan tangan besi, penduduk dilarang memiliki senjata tajam, bahkan orangtua dilarang memakai tongkat.

Diam-diam bangsa yang terjajah ini mempelajari ilmu beladiri dengan tangan kosong yang waktu itu dikenal dengan nama TOTE yang juga berarti seperti “Tangan China”. Dari satu teknik ke teknik lainnya, ilmu beladiri ini diperdalam dan para pendeta ikut mendorong berkembangnya ilmu beladiri TOTE ini.
Kemudian pada tahun 1921 seorang penduduk Okinawa bernama Funakoshi Gitchin memperkenalkan ilmu beladiri dari TOTE ini di Jepang, dan dia pun merubah namanya menjadi Karate ( ), sesuai dengan aksen Jepang dalam cara membaca huruf kanji. Karate terdiri atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ berarti ‘kosong’, dan yang kedua adalah ‘Te’ berarti ‘tangan’. Kedua kanji tersebut digabung yang artinya ‘tangan ksoosng’. Sejak saat itu karate berkembang dengan pesat di Jepang.
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (World Karate Federation) yang dulu dikenal dengan nama WUKO (World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Fedaration) yang mewadahi karate tradisional. Sedangkan organisasi yang mewadahi Karate di Indonesia adalah FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia).
I.         Sejarah Karate di Indonesia
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudia berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengambangkan karate di tanah air. Disamping mereka orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai organisasi (pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidakcocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu supaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah prganisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB, telah dipimpin oleh 6 Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalami 3 kali perubahan masa periodisasi yaitu; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode 1972-1977), periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997-1980) dan periodisasi 4 tahun (berlaku sejak Kongres 1980-sekarang).
II.           Sejarah Kushin Ryu Karate-do
Pendiri KUSHIN RYU Karate Do adalah Kiyotada Sannosuke Ueshima yang lahir pada tahun 1893 di wilayah Hyogo (Kobe), di kota Akou, Jepang. Setelah berusia 3 tahun ia mulai belajar seni beladiri (aliran Konshin Yujoyitsu) di Akademi Matsubara di Kota Akou dibawah bimbingan guru Kiyotaka Kajei Matsubara.
Menginjak usia 9 tahun ia mulai mengenal Tuan Sugaya atau Jigaya. Seorang pegawai kepolisian di kota Akou, ia seorang penduduk asli Okinawa. Dari dialah Ueshima mulai belajar bentuk-bentuk Karate Kata Channan dan Kata Kushanku (Kata Channan merupakan dasar Kata Pian yang diciptakan Ankou Itosu, salah satu kata orisinil yang dikembangkan dan dirubah menjadi Kata Pian).
Pada tahun 1918, saat berusia 25 tahun, Ueshima menerima gelar secara serempak sebagai ahli aliran Konshin Yutoyitsu dari tangan guru Matsubara dan guru Guikyo Masazi Akada sebagai guru terakhirnya dan juga guru dari Matsubara sendiri. Kemudian, Ueshima pindah ke kota Osaka, disana ia mulai membuka Akademi Konshin-Ryu Yutoyitsu. Pada dekade awal abad ke 20, beberapa guru karate tiba di Okinawa di kota Osaka, bersama-sama mereka mempelajari dan mempraktikan cabang beladiri ini.
Mereka adalah:
1.      Choki Motobu mengajar aliran Tomari-Ja
2.      Kanamori Kinzyo mengajar aliran Shorin dan Goju
3.      Choshin Chibana pendiir dan guru aliran Shorin.
Pada tahun 1932, Ueshima mendirikan aliran karate Kushin Ryu, ini merupakan hasil dari penggabungan aliran Konshin-Ryu Yujoyitsu dengan unsur-unsur karate yang ia tambahkan didalamnya.
Pada tahun 1933, Ueshima menerima gelar guru JUDO (Kyoshi) dari Association of Martial Virtue of the Great Japan. Juga pada tahun 1935 dan untuk pertam kalinya di Jepang, Dewan Asosiasi Beladiri Jepang yang terhormat menganugerahi dia gelar guru Karate (Kyoshi) dengan dua orang lainnya. Para guru yang menerima tanda kehormatan pada kesempatan itu adalah:
1.      Choyun Miyagi (pendiri aliran Goju)
2.      Kiyotada Sannosuke Ueshima (pendiri aliran Kushin Ryu)
3.      Yasuhiro Konishi (pendiri aliran Shindo Shizen)
Pada tanggal 6 September 1987, pada usia 94 tahun, Kiyotada Sannosuke Ueshima, pendiri Kushin Ryu, meninggal dunia di kota Osaka, Jepang.
III.        Sejarah Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI)
Aliran perguruan KKI (Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) pertama kali di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1966. Organisasinya sendiri resmi berdiri setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 11 April 1967. Aliran Kushin Ryu di Indonesia diperkenalkan oleh Sensei Horyu Sinya Matsuzaki, yang kini menyandang gelar sebagai Presiden Kushin Ryu se-Dunia.
“Nama Kushin Ryu M Karate-do Indonesia sendiri diselipkan nama pendiri kushin ryu di Indonesia yaitu huruf M untuk mengenang perjuangan sensei Matsuzaki dalam memperkenalkan KKI di Indonesia”, tutur Muhammad Habibie selaku pelatih karate cabang Bandar Lampung.
Kepengurusan pertama KKI dipercaya kepada Letjen (Alm) Sarwo Edhi Wibowo dan Seno Hartono. Saat ini, kepengurusan KKI pusat periode 2002-2006, dinakhodai oleh Dr.Oesman Sapta Oedang, yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Latihan dasar karate-ka terbagi tiga seperti berikut:
1.      Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti memukul, menendang, dan menangkis.
2.      Kata, yaitu latihan jurus/bunga karate. Biasa disebut juga seni karate.
3.      Kumite, yaitu latihan laga atau bertarung. 
IV.        Sejarah KKI di Lampung
Pada tahun 1984-1988, Kongres VII FORKI 1984 dilaksanakan di Bandar Lampung. Diketuai umum oleh Rudini, dan Adam Saleh selaku Sekretaris Jendral/Umum. Terjadinya Kongres FORKI tersebut juga mempelopori berkembangnya KKI di kota Lampung.
Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI) berkembang dengan sangat cepat di kota Lampung, bisa dilihat bahwa sekarang telah banyak Dojo yang dibuka di sekolah-sekolah sekitaran kota Lampung, seperti juga Lampung Tengah, Lampung Selatan, bahkan di pusat kota Bandar Lampung sendiri.
Pada tahun 2011, KKI melaksanakan ujian kenaikan tingkat dengan peserta terbanyak di Bandar Lampung. KKI provinsi Lampung menggelar ujian kenaikan tingkat Kyu se-Lampung untuk mengasah kemmapuan para atlet karate daerah tersebut.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan para atlet baik yang senior maupun junior yang diadakan selama enam bulan sekali”, kata Sekretaris Umum KKI Provinsi Lampung Hanibal, di Bandar Lampung, Sabtu.
Ujian tersebut menurutnya, diikuti 1000 peserta dari seluruh Lampung, kemudian para atlet diberikan tes keterampilan dasar, kata, ‘fighter’, teori, dan ilmu pengetahuan umum. Untuk kenaikan tingkat para atlet pemegang sabuk putih sampai sabuk coklat. Ia menjelaskan, untuk kenaikan sabuk hitam para atlet langsung ujian di Jakarta, karena yang mengadakan KKI pusat. Serta untuk kenaikan ujian tingkat setelah sabuk hitam yang biasa disebut ‘DAN’, ujiannya langsung ke Jepang.
Menurutnya, di Lampung yang telah berhasil ujian ke Jepang hanya 41 orang dan bisa menghasilkan atlet terbaik yang bisa mengharumkan nama Provinsi Lampung.
       B.   Pemahaman Tentang KKI
Dalam setiap menjalani sesuatu ataupun hobi pasti ada maksud atau tujuan yang ingin kita capai. Semua tujuan tersebut adalah baik selama seorang karateka (sebutan bagi orang yang berlatih karate) tidak menyimpang dari hal yang paling dasar ketika belajar karate.
Kemajuan pengembangan karate saat ini sudah sangat membanggakan. Seperti hadirnya karate sebagai salah satu cabang dalam setiap event olahraga ditingkat apapun. Hal tersebut yang mendorong animo masyarakat terhadap karate.
“Saya mempercayakan anak saya untuk mengikuti perguruan karate KKI ini. Karena menurut saya berlatih karate memang perlu untuk anak berusia remaja, apalagi anak saya seorang perempuan. Kelak dia mampu menjaga dirinya sendiri disaat jauh dari kami selaku orang tua dan keluarganya”, ucap Andre, salah satu orang tua atlet KKI.
Karate sudah sangat jelas memang terlahir atau terbentuk sebagai seni beladiri. Keunikan karate dari beladiri lainnya adalah semua teknik beladiri ada dalam karate. Mungkin hanya pandangan awam saja yang menganggap karate hanya beladiri menggunakan dan mengandalkan tangan saja. Semua itu pernyataan yang sangat salah. Pada kenyataannya, karate adalah beladiri yang menempatkan semua anggota tubuh semaksimal mungkin bisa menjadi senjata yang mematikan. Seperti tangan, kaki, bahkan kepala sekalipun.
KKI sudah tersebar diberbagai daerah dan berkembang di era modern saat ini. KKI mampu dijadikan ajang mengukir prestasi sebanyak-banyaknya bagi para karateka-karateka muda bangsa ini. Dan tidak perlu takut akan cidera meski kadang dalam suatu pertandingan cidera tidak dapat dipungkiri. Karena peraturan federasi karate dunia (WKF) sudah membuat peraturan pertandingan sedimikian rupa yang meminimalisir dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti cidera, patah tulang, dll.
I.         Tingkatan dalam Karate
Dalam olahraga karate, ada beberapa grade/tingkatan dalam karate yang mengandung pemahaman filosofi hidup, yaitu sebagai berikut:
a.       Pemula / sabuk putih
Putih menggambarkan sesuatu yang kosong belum ada apa-apa. Seperti kita baru lahir diibaratkan seperti itu.
b.      Sabuk kuning
Dalam fase ini kita mulai punya yang namanya rasa dan sedikit mulai tau tapi belum sepenuhnya paham.
c.       Sabuk hijau
Masanya mencoba segala sesuatu tanpa kenal takut alias ceroboh. Kadang ketertarikan pada hal baru akan muncul pada tingkatan ini.
d.      Sabuk biru
Tidak jauh beda dengan kita saat remaja. Sering teman-teman kita banyak yang berhenti pada tingkatan ini. Titik jenuh memang suka muncul, apalagi jika tidak ada kejuaraan yang kita ikuti.
e.       Sabuk coklat
Saatnya menentukan arah dan jatidiri. Banyak yang gagal melewati tahapan ini dan akhirnya karatenya selesai sampai disitu saja.
f.       Sabuk hitam / Kuro Obi
Banyak yang salah persepsi dan akhirnya hanya bisa memakai sabuk yang warna hitam saja tanpa adanya kualitas yang memadai. Bagaimana kita saat menyandang sabuk hitam, adalah gambaran bagaimana kita saat menentukan langkah pada waktu awal berlatih karate.
Pada tingkatan ini justru awal dari kita belajar karate. Hitam menggambarkan kedewasaan berpikir dan bertindak, dan bukan belajar untuk bisa akan tetapi belajar untuk mengerti dari setiap teknik yang dipelajari. Juga berkembang dalam pola penerapan dari teknik karate. Bukan kecintaan yang mendasari tingkatan ini tetapi rasa tanggung jawablah yang menjadi dasar. 
II.      Dojo Karate Terbesar di Indonesia
Dunia karate Indonesia punya sesuatu yang dibanggakan. Bukan dari sisi prestasi saja, namun dengan adanya dojo karate terbesar di tanah air yang juga menerapkan konsep green building di Indonesia.
Peresmian dojo yang dibangun oleh Oesman Sapta Odang, yang pula membuat singkat namanya menjadi OSO sebagai nama dari dojo karate ini, yang juga merupakan pengusaha sekaligus mantan karateka, dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada masanya masih menjabat sebagai presiden, beberapa Menteri Kabinet  Indonesia Bersatu II, Duta Besar beberapa Negara, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta Ketua Umum PB FORKI dan Ketua KONI.
Bertempat dikawasan kompleks Perumahan Grand Wisata, Jalan Sunset Avenue, Lambangsari, Tambun Selatan. Bekasi, Jawa Barat 17510. Oesman mengungkapkan, pembangunan bangunan seluas 2.800 meter itu merupakan wujud kepeduliannya terhadap dunia olahraga, khususnya karate. “Saya sudah lebih dari 20 tahun di karate. Saya merasa tersentuh untuk memberikan sesuatu untuk karate dan olahraga secara nasional. Oleh kareta itu, OSO (Oesman Sapta Odang) Sport Center berdiri,” ujar pria yang pernah menjabat wakil ketua MPR pada 1999-2004.
Dengan ukuran panjang 70 meter, lebar 40 meter, dan tinggi mencapai 25 meter, dojo milik aliran Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) itu terlihat berdiri megah di sisi barat perumahan Grand Wisata. Dojo tersebut diklaim sebagai dojo terbesar di dunia. Serta mendapatkan sertifikat dari museum rekor Indonesia (Muri) sebagai dojo OSO terbesar di Indonesia. Yang dimana dojo OSO ini memiliki berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana lain seperti tribun penonton berkapasitas 1.000 orang, gym, ruang ganti pakaian, ruang pemanas, dan penginapan atlet dengan kapasitas 60 orang.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari keluarga KKI. Saya selalu mendapatkan kesempatan untuk mengukuti berbagai lomba karate yang diadakan diberbagai daerah. Bahkan saya pernah mengikuti Kejuaraan Nasional (KEJURNAS) yang diadakan di dojo OSO. Saya senang sekali, walaupun tidak mendapatkan medali emas, tapi setidaknya saya bangga pernah merasakan menjadi atlet KKI,” ucap Putri atlet KKI yang mengikuti kejuaraan di dojo terbesar di Indonesia ini.
Ø    Foto disaat Putri mengikuti tanding karate bidang Ka-ta (seni karate).




Ø    Foto penampakan bangunan OSO Sport Center di kota Bandung.



       C.   Kegiatan yang ada di KKI
Berbagai kegiatan menarik yang bisa kita dapatkan jika bergabung dalam keluarga karate KKI. Karena bukan hanya monoton latihan saja, tetapi ada kegiatan yang dinamakan Gashuku atau pengevaluasian ulang sebelum pelaksanaan ujian kenaikan tingkat. Dimana semua karateka berkumpul dalam satu ruangan dan memperlajari kembali jurus dan gerakan karate.
Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah pertandingan karate. Banyak sekali pertandingan karate yang tersebar di berbagai daerah atau kota di Indonesia. Contohnya, KEJURNAS atau Kejuaraan Nasional yang sering diadakan di OSO Sport Center, O2SN atau Olimpiade Olahraga Siswa Nasional yang sering diadakan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, serta baru-baru ini akan diadakan PORProv atau Pekan Olahraga Pelajar Provinsi yang dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia yang pelaksanaannya pada tanggal 18 November – 22 November 2017.
“Didekat rumah saya ada tempat latihan karate, kalau tidak salah nama perguruannya KKI. Hampir dalam satu minggu mereka beberapa kali latihan. Menurut saya sih kegiatan latihan karate memang bagus ya apalagi untuk jaman sekarang yang kejahatannya makin marak dikalangan remaja. Ya saya mengapresiasi lebih kegiatan positif seperti ini,” berikut yang disampaikan Surya sebagai masyarakat sekitar tempat latihan karate.
Menurut Ali, semenjak ia mengikuti latihan karate ia merasakan banyak hal yang berubah. Dari mulai fisiknya yang semakin sehat dan tidak gampang sakit, juga lingkungan teman-temannya yang semakin menghargainya, “saya seneng banget mbak, semenjak ikut karate saya jadi gak gampang sakit. Dulu temen-temen saya selalu ngatain saya lemah, gampang sakit. Tapi sekarang mereka udah gak ngatain saya lagi mbak, malah mereka segan sekarang sama saya, katanya takut saya tendang, hehe”.
Banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan jika kita memang bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan latihan karate. Setiap orang mendambakan badan yang sellau bugar dan sehat. Bukan hanya itu, mampu melindungi diri sendiri juga merupakan suatu hal yang perlu kita miliki agar tidak selalu bergantung dan mampu mengendalikan situasi seperti apapun.


       D.   Foto-foto Kegiatan KKI
(Lambang KKI)



Tugas 2
 
  “4th CITE (Creativity, Innovation, Technology and Entrepreneurship)”
Universitas Bandar Lampung
Budidaya Sayuran Terapung
“BUSTER”
By: SUPM N Kota Agung

Inovasi yang berupa budidaya sayuran terapung atau yang disingkat “Buster” ini dipelopori atau diidei oleh siswa-siswi serta guru dari Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kota agung. Dengan memanfaatkan media kolam serta pupuk yang terbuat dari limbah cair yang terbuat dari sisa-sisa kotoran ikan yang ada di dalam kolam tersebut. Dengan sistem simbiosismutualisme, pembuatan budidaya sayuran terapung ini bermanfaat untuk kebaikan sayur dan ikannya, dengan menghilangkan amoniak yang merupakan penghambat pertumbuhan ikan, maka dimanfaatkanlah amoniak tersebut sebagai pupuk sayuran.

Pupuk buatan yang harganya sangat tinggi serta sulitnya menemukan lahan kosong untuk menanam sayuran yang diakibatkan oleh semakin menurunnya mutu tanah akibat tingginya usikan manusia khususnya didaerah perkotaan, menjadi bahan mempertimbangkan untuk mencari sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk menghemat biaya pupuk yang harus dikeluarkan untuk menanam sayuran, dan mengatasi lahan yang kurang memadai didaerah perkotaan yang semakin sempit dan padat penduduk.

Kegiatan budidaya ikan yang menghasilkan limbah cair yang merupakan hasil perombakan bahan organik berupa sisa pakan dan kotoran ikan yang dibudidayakan. Dalam jangka waktu panjang tentunya akan mengakibatkan kondisi air budidaya mengalami penurunan kualitasnya sehingga harus dilakukan pergantian air secara periodik. Pergantian air secara terus-menerus tentunya dibutuhkan biaya operasional yang menyebabkan tingginnya biaya operasional dalam usaha budidaya ikan. Dilain sisi limbah cair tersebut mengandung unsur nitrogen yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menggantikan peranan pupuk buatan yang harganya relatif tinggi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Tujuan penelitian Budidaya Sayuran Terapung “BUSTER” adalah menciptakan dan mendeskripsikan wadah budidaya sayuran yang efektif dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, tidak membutuhkan lahan yang luas, memanfaatkan limbah cair dari budidaya ikan sebagai pupuk organik bagi tanaman, mengurangi biaya operasional pada usaha budidaya ikan serta memberikan hasil panen ganda bagi pembudidaya ikan.

a.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan budidaya sayuran terapung adalah sebagai berikut:
1. Botol plastik, digunakan sebagai pelampung wadah bersekat.
2. Gelas plastik, digunakan sebagai wadah substrat sayuran.
3. Wadah bersekat, digunakan untuk meletakkan gelas plastik.
4. Tali, digunakan untuk mengikat pelampung pada wadah bersekat.
5. Gunting dan pisau, digunakan untuk memotong tali dan memberi lubang berpori pada gelas plastik.
6. Tanaman sayur, digunakan sebagai bahan tanaman dalam kegiatan budidaya sayuran.
7. Tanah, arang, serabut kelapa, dan sekam, digunakan sebagai substrat tanaman yang dimasukkan dalam gelas plastik
8. Kolam/bak budidaya ikan yang berisi air berunsur hara, sebagai tempat untuk meletakkan alat budidaya sayuran terapung. 

Penampakan substat tanaman yang dimasukkan dalam gelas plastik


Penampakan sayuran terapung yang telah jadi

 

b.   Langkah pembuatan
Langkah kerja pembuatan Budidaya Sayuran Terapung adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan wadah bersekat berupa bambu untuk meletakkan gelas plastik yang terbuat dari pipa/kayu.
2. Memasang pelampung pada wadah bersekat pada sisi kanan, kiri, depan, dan belakang dengan menggunakan tali.
3. Menyiapkab media tanam menggunakan wadah gelas plastik yang dipengkapi dengan substat berupa tanah, arang, sabut kelapa, dan sekam. Susunan substrat dari bawah keatas yaitu sekam, sabut kelapa, arang, dan yang paling atas yaitu tanah.
4. Memberi lubang pada gelas plastik, lubang diberikan pada bagian lapisan substrat sekam agar dapat menyerap air saat dimasukkan ke dalam kolam.
5. Menyusun gelas plastik berisi substrat pada wadah bersekat.
6. Menanam sayuran pada gelas plastik yang telah disusun pada wadah bersekat.
7. Meletakkan wadah bersekat yang telah berisi gelas plastik bersubstrat dan tanaman kedalam kolam budidaya ikan, wadah bersekat ini dalam posisi terapung diatas permukaan kolam.

Pada proses mulai tumbuh tanaman, tanaman memelurkan air dalam jumlah yang cukup banyak, pada sistem buster ketersediaan air cukup banyak untuk melakukan proses mulai tumbuh, sedangkan pada media tanah kandungan air sangat terbatas, hal ini yang mempengaruhi tanaman pada sistem buster lebih cepat untuk melakukan proses mulai tumbuh.

Kandungan zat-zat makanan pada buster yang dibutuhkan tanaman lebih banyak dibandingkan pada media tanah sehingga persentase tumbuh pada media buster tumbuhan kangkung lebih banyak dibandingkan pada media dari tanah. Pada media buster, kandungan nitrat pada kolam budidaya sangat tinggi. Semakin tinggi kandungan nitrat maka nutrien untuk pertumbuhan tumbuhan kangkung semakin banyak, khususnya unsur nitrogen yang merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman.

c.    Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Bibit tanaman kangkung yang ditanam pada media buster lebih cepat tumbuh jika dibandingkan dengan bibit kangkung yang ditanam dengan media tanah.
b. Bibit tanaman kangkung yang ditanam pada media buster memiliki persentase tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bibit kangkung yang ditanam dengan media tanah.
c. Pertumbuhan tanaman kangkung yang dibudidayakan dengan media buster lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman kangkung yang dibudidayakan dengan media tanah.

d. Foto-foto Kegiatan Wawancara

 

Tugas 3


KPID Lampung Award 2017, Lampung Helaw



Bandar Lampung, Ajang Penghargaan KPID Lampung Award 2017 yang diadakan di Gedung Mahligai Pasca Sarjana Universitas Bandar Lampung, Selasa, 28 November 2017 oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung dengan mengusung tema “Penyiaran Sehat Menuju Lampung Yang Helaw”. M. Ridho Ficardo selaku Gubernur Lampung datang dan membuka acara KPID Lampung Award 2017. Tidak hanya Gubernur Lampung yang datang, Ketua KPID Lampung, Ketua DPRD Prov Lampung, Kabid Humas Polda Lampung, Komisioner KPID Lampung, Kadis Kominfotik, Tokoh Masyarakat, Media dan Penyiar TV, Radio Lampung, serta mahasiswa-mahasiswa dari berbagai Universitas di Lampung ikut menghadiri acara ini.

Kegiatan ini dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah bekerja keras dalam menampilkan tayangan siaran yang bernilai positif, bermanfaat dan bermartabat bagi masyarakat di Provinsi Lampung. “Kegiatan ini merupakan apresiasi kami kepada penyiar baik media, siaran Tv/Radio, kami ingin memberikan penghargaan sebanyak 15 kategori yang akan diperebutkan, 35 radio dan 20 televisi,” tutur M. Thamrin S.Hut selaku Ketua KPID Lampung dalam sambutannya.

Kategori Buletin Berita dimenangkan oleh Radar Tv, Kategori Talks Show dimenangkan oleh TVRI Lampung, Penyiar Radio Terbaik dimenangkan Adi Ardiansyah dari Radio Saba Putra, Penyiar Tv Terbaik dimenangkan oleh Yudiin Smantha dari Tegar Tv, dan 11 kategori lainnya.

M. Thamrin mengatakan, bahwa Media, Tv atau Radio mempunyai peran besar dalam pembangunan Provinsi Lampung, dan mempunyai satu tekad menuju Lampung Helaw, “Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur Lampung, karena pak Gubernur Lampung adalah Gubernur yang peduli akan penyiaran, hal ini dibuktikan dengan Gubernur Lampung mendapatkan penghargaan sebagai satu-satunya Gubernur yang peduli penyiaran daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dalam sambutannya mengatakan, untuk memajukan penyiaran dan informasi yang ada di Provinsi Lampung harus memperhatikan kualitas penyiaran dan informasi yang sehat dan positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar