Selasa, 02 Januari 2018

Azmi Dzulhian Mamboro 14711017





AFTERSKOOL 
Go Wes , Go Green !



Di Bandar Lampung, fixie mulai marak pada awal 2010. Beberapa komunitas fixie lalu bermunculan. Sebut saja komunitas After Skool , Komunitas ini sengaja dibentuk sebagai wahana saling berkumpul sesama pecinta sepeda. Saling berbagi informasi hingga menyusun visi melestarikan lingkungan.


Komunitas After skoolmisalnya, punya kegiatan rutin seperti night riding atau goes bareng malam hari setiap Rabu dan Jumat malam. After skool yg terbentuk pada 10 Oktober 2010 kini punya lima puluhan anggota. Mereka ada yang pelajar, mahasiswa dan pekerja. Mereka biasa ngumpul di basecampnyanya di Jalan Tanjung No 5 Rawa Laut.


“Jika ini hanya musiman, ini musim yang baik. Jika ini bisa menjadi budaya, ini budaya yang baik, Sedikitnya menit dalam musim atau budaya yang kalian lakukan, membuat udara dan lingkungan lebih baik”.


Visi itu selalu kami sampaikan kepada teman-teman pecinta fixie, dan menjadi slogan umum bagi pecinta sepeda,” - AfterSkool 






"Mengadakan acara AfterSkool Byclomatic"


AfterSkool baru pertama mengadakan acara yang di iringi dengan bazaar streetwear 2nd branded , yaitu pakaian preloved yang dijual dengan harga yang miring tergantung kondisi . dan dana tersebut akan didonasikan kepada anak anak yatim piatu , acara tersebut juga mengundang beberapa komunitas luar daerah , seperti dari banten dan palembang .  

1. KONSEP YANG BERBEDA
  • Memanggil seluruh komunitas sepeda di Bandar Lampung
  • Bekerja sama dengan perusahaan atau komunitas sosial diluar atau dalam daerah 
  • Membantu Menjaga Kelestarian Lingkungan
  • Live Perform DJ dan Bazaar 2nd Branded
  • Sharing dalam Hal Pelestarian Lingkungan menggunakan sepeda .
2. TUJUAN
  • Ingin menjaga tali persaudaraan antar komunitas sosial .
  • Mengumpulkan dana untuk di donasikan kepada Anak-anak Yatim dan Piatu.
  • Meninjau para pecinta sepeda di lampung dengan cara berpartisipasi di dalam acara tersebut 
  • Bersepeda keliling kota dengan memungut sampah di setiap masing" tempat istirahat dan dijalan 
  • Menunjukan kepedulian sosial kepada masyarakat yang tidak mampu .   
3. KEUNGGULAN
  • Saling mengenal antar komunitas di Bandar Lampung
  • Memperlihatkan bagaimana cara melestarikan lingkungan yang baik .
  • Menjaga nama komunitas sosial yang bercenderung untuk berpartisipasi dalam acara tersebut . 
  • Agar culture yang di adakan akan selalu menjadi referensi sesama komunitas 








KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH ( LAMPUNG ) 2017

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung, gelar kegiatan penghargaan KPID Award 2017 dengan tema ‘Penyiaran Sehat Menuju Lampung Helau’. Acara terebut berlangsung di Gedung Mahligai Agung, Pasca Sarjana Universitas Bandarlampung, Selasa (28/11).

Dalam sambutannya, Ketua KPID Lampung, Tamri Suhaimi mengatakan, kegiatan KPID Award merupakan apresiasi bagi lembaga penyiaran yang mengedukasi. Sebanyak 15 kategori diperebutkan oleh 35 radio dan 20 televisi.

Ia berharap dengan adanya ajang penghargaan ini, insan penyiaran Lampung dapat memberikan nuansa baru bagi dunia penyiaran Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo mengatakan, tugas KPID tidaklah mudah, mereka harus mampu menjaga, memperhatikan dan memonitor semua informasi yang diberikan media kepada masyarakat.

“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya terhadap KPID Lampung, karena telah bekerja keras dalam melakukan monitoring arus informasi, dan juga terhadap keaktifan dalam memberikan award sebagai bentuk penghargaan kepada lembaga-lembaga penyiaran atas karya-karya yang telah dihasilkan, ini bukanlah pekerjaan mudah,” ucapnya.

Diera reformasi ini, lanjut Ridho, kehadiran informasi yang benar-benar kontekstual dan positif sangat dibutuhkan dalam menjaga bingkai NKRI dan memperkuat kehadiran negara disetiap individu warga negara Indonesia, dengan memberikan informasi yang benar, tepat, kontekstual sesuai visi misi negara kita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar